Bima masyarakat dengan kebudayaannya yang kental akan nuansa religious (Islam) mungkin tinggal cerita. Masyarakat Bima yang menamakan dirinya Dou mbojo yang selama ini sangat menjunjung tinggi etika dan sopan santun, sekarang patut diragukan. MUSDA (Musyawarah Daerah) KKPMB-Malang (Kerukunan Keluarga Pelajar & Mahasiswa Bima) yang diselenggarakan di Kantor PDM (Pimpinan Daerah Muhamadiyah-Malang) tanggal 4 April 2009 harus diwarnai peristiwa-peristiwa tidak beretika.
Pembukaan acara yang seharusnya dimulai jam 9.00 WIB harus molor hingga pukul 10. Memang kalau dalam hal waktu acara keterlambatan dan kemoloran adalah yang umum terjadi, namun dampak dari kemoloran itulah yang sangat disayangkan. Pembahasan AD/ART Organisasi yang menjadi pedoman Bagi pengurus baru yang nantinya akan mengemban amanat Dou Mbojo akhirnya terpaksa diselesaikan secara terburu-buru, dengan alasan waktu dan waktu.
Acara Laporan pertanggung jawaban pengurus lama pun tidak luput dari yang namanya ketidak beresan, LPJ pengurus lama yang sejatinya dijadikan referensi untuk landasan gerak pengurus baru dijadikan ajang saling menghina yang penuh nuansa intimidasi serta mengarah anarkis. Dan di akhir acara Peserta Sidang harus mengakhiri acara dengan terburu-buru karena ruangan tersebut juga akan digunakan untuk kegiatan Muhamadiyah.
Sangat memprihatinkan melihat keadaan pemuda Bima saat ini, pemuda yang merupakan Agent of Change justru memperlihatkan berbagai macam sikap yang tidak sepantas-nya. MUSDA KKPMB sebagai wadah Revitalisasi organisasi justru menjadi ajang Aktualisasi diri kental nuansa fanatic sempit wilayah, Terjadi proses dialektika tak berujung tampa Usaha untuk mencari Sintesa (keseimbangan). Akankah organisasi pemuda Bima terus seperti ini? Tampa kesadaran dari individu maupun kelompok akan susah dicapai sebuah kinerja dengan landasan komunal. Agar tulisan ini tidak berakhir dengan sebuah kritik tampa order, penulis ingin menggugah teman-teman seperantauan baik yang di dalam Struktur pengurus maupun mahasiswa dari berbagai elemen daerah yang ada di Malang. untuk bersama membangun dengan landasan kolektif kolegial yang mudah mudahan bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi perbaikan Bima (Dana mbojo ) ke depan. Mam
memang disayang kan kalau kejadian seperti ini terus berlarut-larut..,
BalasHapusayo..., pemuda Bima..., kita bangun Bima tampa rasa curiga dan hari yang bersih..,